Hari Rabu, 19
November 2014
Penggunaan sifat Integral , contoh tentukan integral yang
hasilnya 10
Bilangan real: tapi maka nilai x = ±3, adapun testimony
bahwa (-3) = tidak
boleh dilakukan karena bertentangan dengan aksioma bahwa bilangan bulat
yang dipangkatkan harus positif, kalaupun negative hendaknya pangkatnya ganjil bukan genap.
Kata kunci untuk membuat pohon
matematikanya adalah membuat permasalahan
secara problem posing (siswa yang memunculkan masalah), problem solving
( ada satu masalah, terus dipecahkan), atau problem creating (siswa diberikan
masalah, kemudian jawaban siswa dilanjutkan dengan masalah lain yang
berlanjut).
Para peserta diberikan tugas membuat
pohon matematika dengan materi:
Matematika X, XI, dan XII semester 1 dan 2 -à dibagi dalam 8
kelompok
Hasil kerja kelompok:
Kelompok I è menghasilkan pohon
factor deret aritmatika (perintah: buatlah barisan aritmatika yang Un=50) ,
deret geometri (buatlah barisan geometri
yang Un= 64) dan deret tak hingga (Buatlah barisan geometri tak hingga);
tetapi maksud yang diinginkan oleh kelompok I adalah Un = a+(n-1)b = 50
tentukan nilai a, b, dan n.
Kelompok II è menghasilkan pohon
factor matriks segitiga atas dan segitiga bawah, penjumlahan dan pengurangan
matriks yang hasilnya tertentu, perkalian matriks yang hasilnya tertentu juga.
Kelompok III è menghasilkan pohon
factor tentang operasi dua bilangan berpangkat dengan pangkat bulat positif, bentuk
logaritma yang hasilnya adalah 5.
Kelompok IV è menghasilkan pohon
factor tentang matriks berordo 2x2 yang hasil determinannya 5, buatlah perkalian dua Matriks 2x2 yang
menghasilkan matriks identitas, buatlah matriks singular ordo 2x2.
Kesulitan dalam kurikulum 2013 adalah
bagaimana siswa mempunyai keberanian tentang bertanya, makanya siswa
sering dipancing untuk diberikan soal
open ended question.
Peserta diberikan permasalahan timbangan
yang menggambarkan system persamaan linear tiga variable pada permasalah
timbangan.
Proses canselisasi (kanan dan kiri
dihilangkan), kemudian di subtitusi itulah cara yang terlalu rumit yang tidak
mengembangkan kreativitas siswa.
Perkembangan pendidikan saat ini, Indonesia berada di urutan 62 dari 63 negara.
Sedangkan Negara finlandia merupakan peringkat 1, padahal di Negara mereka
tidak melaksanakan Ujian Nasional . Menanggapi tentang ujian nasional hendaknya
digabung dengan soal uraian untuk melatih kreativitas siswa.
Menulis
Artikel:
1.
Judul
2.
Penulis (nama-tanpa gelar, email, tempat
kerja)
3.
Abstrak-disertai kata kunci/kata sangat
penting 2-6 kata (berisi 75-150 kata)
a.
Tujuan penelitian
b.
Metode
c.
Hasil
4.
Pendahuluan (tidak perlu ditulis
eksplisit)
a.
Latarbelakang è ada kesenjangan antara
teoritis/dasolen dan kenyataan dasain
Data-data kesalahan murid sangat penting, kalau diperlukan
discan
b.
LB sekaligus ditopang dengan rujukan
penelitian terkini è
yang paling bagus jurnal atau proceeding
dan 10 tahun yang terakhir.
c.
Diakhiri pentingnya mengangkat masalah
ini è
aspek kegunaan
5.
Metode penelitian è tidak harus seperti
skripsi, apabila penelitian kualitatif (misalnya: PTK, yang diteliti itu adalah
tindakan yang ada di kelas)
Contoh:
Kelas I: pembelajaran langsung, mencatat
Kelas II: student center, diberikan LKS ,
pembelajaran bermakna
·
Jenis penelitian dan bagaimana penelitian
yang dilakukan (pengambilan data dan pengolahan data)
·
Tidak perlu panjang
6.
Hasil dan pembahasanè deskripsikan tulisan
dan kita simpulkan berdasarkan teori-teori
Menguraikan data dan menginterpretasikan
data dan pembahasan.
7.
Simpulan dan Saran
8.
Daftar Rujukan
Diutamakan jurnal atau proceeding
(dicetak miring), tetapi apabila buku (judul dicetak miring).
50% rujukan < = 10 tahun (10 tahun
terakhir)
Jumlah
halaman sekitar 8-14 halaman sebelum dilayout.
Contoh Awal pembelajaran
·
Biasanya : guru menjelaskan, memberi
contoh soal, latihan soal, tes
Oleh karena itu, Penekanan pembelajaran
Pada prosedur (cari buku/atikel terkait pembelajaran prosedur)
·
Siswa menghafal (artikel terkait siswa menghafal
prosedur)
·
Soal dirubah (contoh hasil kerja siswa),
pemecahan masalah (artikel penting
masalah)
·
Ternyata siswa mengalami kesulitan (perlu
metode pembelajaran permainan)
Materi permutasi dan kombinasi hendaknya
diajarkan secara parallel, karena kecenderungan siswa tidak bias membedakan
soal dengan cara permutasi dan kombinasi.
Mudah-mudahan bermanfaat...
Hormat Kami
H154M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar